SUMBER GAMBAR: http://anaksehat4lifetransferfactor.wordpress.com
Kadang, kegiatan dan properti disekitar kita bisa amat berbahaya bagi anak-anak. Sayangnya, hal itu kadang luput dari perhatian kita dan tak jarang justru tidak kita sadari. Sudah menjadi tabiat anak untuk mengeksplorasi semua hal, namun kesadaran akan bahaya masih belum dimengertinya. Bahaya yang timbul tentu saja amat relatif, tergantung pada situasi tertentu. Bagi sebagian anak aroma minyak kayu putih yang menyengat tidak begitu masalah, namun bagi anak yang memiliki histeria, aroma menyengat bisa membuat dia panik dan menjerit histeris sampai kehabisan nafas.
Disini kita akan melihat beberapa hal berbahaya seputar anak yang di khususkan pada anak balita dan batita (usia1-8 tahun).
Berikut tempat dan waktu yang memungkinkan kecelakaan bagi anak:
Saat Anda Pulang
Setiap anak pasti merasa senang saat anda pulang dari bepergian, mereka cenderung berlari menyongsong begitu mendengar anda pulang. Berhati-hatilah memasuki halaman rumah bila anda membawa kendaraan, karena kadang kita tidak tahu kalau anak berlari menyongsong dan berpapasan dengan kendaraan kita.
Letakkan apapun bawaan anda di teras dan bersiaplah menerima pelukan mereka sebelum masuk rumah, juga mengantisipasi jika mereka berlari terlalu kencang saat menghampiri anda. Barang bawaan bisa di bawa masuk belakangan, kan?
Saat Makan
Tersedak merupakan kasus yang terbilang sering dialami anak-anak baik balita atau batita bahkan remaja. Pernah saya saksikan seorang anak yang sedang memakan buah manggis, tiba-tiba kehabisan nafas lantaran biji manggis (yang licin) tertelan olehya. Bisa dijadikan pengalaman bagi kita agar mengusahakan anak-anak makan tidak sambil bersenda gurau berlarian. Anak diatas menelan biji manggis karena tertawa terbahak-bahak saat ibunya melucu.
Kasus lain juga sering terjadi diantaranya, tersedak kuah yang pedas, memakan dan mengirup mie yang panjang, menggigit pisang terlalu besar, memakan kue yang kenyal (contoh jelly) sambil mendongak (maksudnya supaya mudah menuang dari cup-nya kedalam mulut). Sering pula terjadi, anak tertusuk pipet (straw) saat minum dikendaraan yang melaju, juga menelan biji buah yang dia makan (beberapa biji buah bisa berbahaya bagi kebanyakan orang karena meracuni)
Walaupun jarang terjadi, namun teriris peralatan makan dari kaca (glassware) juga bisa terjadi. Ada baiknya memeriksa peralatan tersebut dengan seksama sebelum dipakai, karena kadang kesalahan produksi menjadi penyebabnya, meskipun baru. Juga perhatikan tanggal kedaluarsa bahan makanan kita.
Pastikan ukuran panas atau tidak panasnya suatu makanan/minuman dengan anak-anak, bukan dengan anda. Caranya bisa dengan meneteskan atau menempelkan makanan/minuman panas tersebut pada pergelangan tangan kita (bagian dalam) yang memang lebih sensitif dari bagian lain tangan kita. Hindari juga menyajikan minuman yang panas dan dingin menggunakan pipet. Karena mereka bisa terkejut dan tersedak.
Sekitar Pintu
Yang paling sering terjadi adalah tertabrak didepan pintu, terhempas pintu yang ditutup/dibuka, dan terjepit pintu itu sendiri. Mengarahkan anak untuk tidak bermain-berkejaran, berbaring dan duduk-duduk di depan pintu bisa jadi amat penting mengingat resikonya. Terutama pintu yang mengarah keruang lebih gelap/terang, lebih rendah/ tinggi dan pintu yang ramai lalu lalang.
Hal jarang namun bisa terjadi adalah, anak berusaha membuka pintu yang berat atau sulit dibuka sambil membawa sesuatu (seperti piring makannya, mainan dan sebagainya). Kita yang melihat kesulitannya berusaha membantunya, namun tindakan ini justru membuat anak terjatuh karena dengan tiba-tiba kehilangan keseimbangan. Sebabnya karena dia mendorong pintu itu sekuat tenaga, begitu pintu kita buka, dia terjungkal karena kelembaman gaya dorong itu. Kasus ini sering terjadi di pintu utama bank, mall, dan bangunan dengan pintu berat lainnya (terutama yang lantainya licin). Bahaya akan timbul kalau anak menimpa barang yang dia bawa.
Kamar Mandi dan Kolam Renang
Bila kita akan memandikan balita dengan air hangat, usahakan agar kita menuangkan air dingin terlebih dahulu kedalam bak mandi, lalu baru air panas. Jangan sebaliknya, karena anak akan cenderung langsung terjun ke bak mandi begitu melihat di dalam bak ada airnya. Bila itu air dingin, mereka cuma terkejut saja, tapi bila air panas?
Ukurlah panas air dengan dengan teliti, rata-rata perbandingannya adalah 1 bagian air panas dicampur dengan 7-9 bagian air dingin. Atau percikkan keleher anda untuk mengukurnya, bukan dengan jari tangan. Karena sensitifitas kulit anda berbeda dengan anak-anak.
Pastikan pengawasan ada ditangan anda (atau orang terpercaya) saat mereka bermain diarea kolam renang.
Furniture, Lantai dan Kamar
Hal yang sering terjadi adalah: anak terbentur atau jatuh dari atas furniture. Furniture berbahan metal yang berornamen dengan lekuk liku desain atau memiliki tepian siku sering menjadi potensi bahaya bagi anak. Penempatan yang tepat bisa menguragi resiko.
Bijaksana bila kita memilih furniture yang cukup kuat dan teguh untuk kamar dan area bermain anak. Terutama bila anak punya kecenderungan memanjatnya. Rak buku dan almari yang berat bisa berakibat fatal bila roboh. Bila furniture itu ringan ada baiknya di baut ke dinding atau lantai.
Pemilihan karpet yang licin jelas sudah diketahui bahayanya (apalagi bila basah), namun karpet yang terlalu kasar dan grip (berbahan karet) juga punya potensi bahaya. Kulit bisa robek atau terkelupas karena gesekan saat anak terjatuh diatasnya. Sebaiknya memilih karpet berbahan sintetik dan menghindari bahan wol atau bulu untuk kamar dan area bermain anak.
Karpet yang lebarnya tangung juga sebaiknya dihindari ( kurang dari 1 m2). Karena amat mungkin menyebabkan terpeleset saat mereka berlari. Begitupun penempatan trapmat, doormat (keset) harus mempertimbangkan keselamatan anak.
Jenis Kecelakaan, Perkakas Dan Tempat Lain Seputar Rumah
Urutan ini saya buat berdasarkan seringnya kecelakaan terjadi dan hal yang paling memungkinkan terjadinya kecelakaan pada anak.
1. Benda tajam dan runcing masih di urutan pertama penyebab bahaya.
Seperti alat dapur (pisau), alat tulis (jangka), perkakas montir (obeng), perkakas tukang (gergaji), alat jahit (jarum), juga peralatan rias (pedicure/manicure).
2. Terjatuh, terjerembab, dan kejatuhan.
Posisi jendela, boks bayi, bak kamar mandi, pagar pembatas dan furniture yang tingginya tanggung membuat anak cenderung melompati atau menaikinya. Tinggi tanggung berkisar antara 30 cm sampai 50 cm. Kalau ingin aman, tinggikan atau rendahkan sekalian.
Anak-anak juga cenderung meraih benda yang menarik perhatiannya, maka sebaiknya jangan meletakkan benda berat dan berbahaya pada tempat yang mudah dijangkau anak. Simpanlah perkakas dalam laci atau lemari terkunci, agar terhindar dari kemungkinan terjepit saat membuka-tutup laci..
3. Menelan cairan dan benda berbahaya ada diurutan selanjutnya.
Obat-obatan dan P3K, berbagai macam minyak dan parfum, cairan makeup, obat nyamuk, cairan sanitasi dan mandi, tinta dan berbagai cat (termasuk cat kuku), bahan hidropinik dan racun pertanian, chemical liquid adalah diantara cairan berbahaya disekitar rumah.
Puntung rokok, berbagai batere bekas atau baru, obat nyamuk bakar dan elektrik, beberapa jenis crayon dan clay, manik-manik dan marble (gundu), koin, kancing baju dan bagian kecil mainan yang mudah lepas, bermacam paku dan skrup (termasuk mur dan baut), berbagai magnet, bahkan lipstik adalah beberapa jenis benda padat yang mungkin tertelan oleh anak. Terutama bila warnanya menarik perhatian anak untuk mengulum dan memakannya (seperti warna merah).
4. Api, air panas, dan listrik ada diurutan keempat.
Plastik yang terbakar, tempat pembakaran sampah, kompor/oven, setrika, ketel/termos/jar sumber air panas adalah hal yang paling sering menyebabkan kecelakaan. Waspadai pula setiap bahan (baik cair maupun padat) yang mampu bereaksi bila bercampur dengan bahan lain. Contohnya kapur tulis, kapur tohor, dan karbit tidak begitu berbahaya bila terkena kulit, namun bahan ini akan mendidih bila bercampur dengan air. Beberapa cairan kimia dan obat juga memiliki efek membakar kulit.
Lampu meja, stand lamp, kabel dan soket listrik yang rendah dan terbuka juga jelas amat berbahaya bagi anak-anak.
5. Terjepit, tertekuk, terjeblos dan terantuk.
Terjepit jeruji besi dan sela-sela furniture sering terjadi. Jari anak pun bisa tertekuk pada ornamen penghias pintu/jendela juga handrails (railings). Pasanglah pengaman ekstra pada jendela dan pintu kamar anak, letakkan pengaman itu lebih tinggi agar tidak mudah diraih. Ini berguna untuk menghindari agar jari anak tidak terjepit saat daun pintu/jendela terhempas oleh angin (atau oleh mereka sendiri).
Sedang terjeblos bisa terjadi pada ram penutup got, boipori, bahkan pada kloset duduk/jongkok, saluran pembuangan air dikamar mandi (bila penutup saluran terbuat dari plastik dan sudah rapuh), juga pada furniture berupa anyaman.
6. Bisa masuk tak bisa keluar ada diurutan keenam.
Jari anak bisa masuk kedalam mulut botol dan cincin besi seperti mur. Kepala anak juga bisa masuk kedalam sela-sela jeruji dan tangan kursi, dan yang lainnya berupa lubang galian tanah yang dalam, mekanisme buka-tutup pintu yang tidak dipahami anak (atau memang rusak), juga sepatu bot yang ketat.
7. Walau jarang terjadi, namun terjerat dan terikat juga pernah terjadi.
Biasanya, benang dan tali yang halus tapi ulet (seperti karet dan senar), amat sulit dilepas bila terlalu ketat. Lebih sulit lagi bila tali itu memang bisa ketat tak bisa longgar seperti gridban (sejenis tali khusus bergerigi untuk mengikat kabel).
Waspadai juga tassel dan pengikat tirai jendela, tali pengontrol sun blind (krey), dan tali pengontrol exhaust fan.
Itulah beberapa diantara penyebab yang memungkinkan terjadinya bahaya kecelakaan pada anak, dimana kami sebagai keluarga besar, sudah pernah mengalami dan menyaksikan sendiri. Berhati-hatilah demi sibuah hati dan semoga bermanfaat.
6 bulan yang lalu